Tuesday, May 01, 2007

Terkesan Visi Kemanusiaan Syaykh AS Panji Gumilang

Wawancara dengan Mr. Larry Johnson
Foreign Desk Editor Seattle Post Intelligencer
Bagaimana dengan penampilan kesenian tadi?
Bagus sekali, saya baru kali ini melihat pertunjukan kesenian Indonesia. Penarinya, penyanyinya, bagus sekali, menarik.

Jadi ini pertama kalinya Anda ke Indonesia?
Ya, ini pertama kali saya ke Indonesia.

Bagaimana dengan pidato Syaykh Al-Zaytun tadi?
Saya sangat terkesan dengan Grand Chancelier Anda, ide-ide beliau tentang kemanusiaan betul-betul ide universal.


Bagaimana usaha East West Center (EWC) sendiri untuk menentukan persahabatan, khususnya dalam kehidupan pluralisme?
Saya pikir semua orang saling kenal seperti yang disampaikan oleh David Crumm, bahwa dia akan merubah cara menulis kalau sudah kembali ke USA, akan lebih menggambarkan secara jelas tentang apa yang terjadi sebenarnya. Dan saya juga mempunyai sirkulasi sebanyak 50.000 exemplar untuk membukukan yang sebenarnya sehingga orang akan tahu dan akan mengikuti tentang apa yang terjadi.

Dan kedatangan Anda ini sehubungan dengan diadakannya seminar untuk para jurnalis. Apa tujuannya?
Ya, kami telah mengadakan seminar di Hawaii yang dihadiri lima jurnalis dari Asia, dari negara-negara Islam di Asia, dari Jakarta juga ada. Berbicara satu sama lain agar saling lebih memahami.

Kami juga mendengar EWC mengadakan kunjungan-kunjungan ke tempat-tempat religius, museum, dan institusi pendidikan. Apa tujuannya?
Ya, untuk melihat dan mengetahui apa dan bagaimana tentang kebudayaan lain, atau jika ada pendekatan kami bisa memahaminya yang intinya ke depan untuk mempererat hubungan antara Barat dan Timur, khususnya Asia Pasific.

Termasuk Anda, berkunjung ke Al-Zaytun ini?
Ya, dari sini sangat mengesankan, semuanya telah dilaksanakan dengan baik di sini, pertaniannya berjalan dengan baik, penerapan ilmu pengetahuan, pendidikan juga bagus.

Pernah menemukan tempat lain, seperti ini?
Tidak, asya baru menemukannya di sini.

Termasuk di negara Anda?
Ya, di sana ada juga boarding school, tapi tidak seperti di sini, berbeda sekali di mana anak-anak pergi ke sekolah untuk beberapa jam belajar tapi mereka kembali lagi ke rumah.

Apa peran jurnalistik khususnya dalam menentukan kehidupan yang toleran antar umat manusia?
Sebetulnya kami telah melakukan kesalahan-kesalahan khususnya di USA. Hal itu mempunyai andil terhadap permasalahan-permasalahan yang kami miliki saat ini. Jadi penting sekali tentang pengadaan berita yang sebenarnya atau pengklarifikasian. Beberapa media memberi berita bagi orang-orang Amerika dan pemerintahannya dan di situlah jurnalistik berperan besar.

Misalnya setelah Anda tahu sesuatu yang sebenarnya, langkah Anda adalah memperbaikinya?
Ya, tentu saja dan itu akan saya lakukan untuk selalu memberikan penilaian yang sebenarnya, sehingga tercipta understanding satu sama lain, di situ akan tercipta saling menghormati dan toleransi.

Sekarang ini porsi di media, infotainment sangat besar dibandingkan berita, menurut Anda bagaimana tentang hal ini?
Ya, bisa dikatakan hal itu buruk sekali, makanya saya tidak suka bekerja untuk hal-hal yang hanya mencari berita tentang selelbritis saya hanya ingin menyajikan berita-berita yang betul-betul informatif, tidak hanya menghibur.

Untuk Anda ketahui, di sini pelajaran jurnalistik telah diajarkan di kelas 3 SMP, bagaimana menurut Anda?
Bagus, dan yang terpenting tidak harus menjadi wartawan. Hal itu akan membangkitkan pikiran/pandangan yang kritis, baik tentang masalah-masalah politik, pemerintahan dan lain-lain. Dan hal itu sangat baik, menjadi kritis dalam cara yang positif. Hal ini yang seharusnya dimiliki oleh sebuah surat kabar dan ini harus dilakukan untuk membuat negaranya lebih baik, membuat hubungan antara sesama yang lebih baik.

Anda pernah mendengan tentang Al-Zaytun, khususnya tentang Syaykh, sebelumnya di mana?
Ketika dalam perjalanan ke sini saja, makanya saya sangat terkesan dengan ide-ide beliau, juga dalam pidatonya, tentang kemanusian, persamaan, bahwa kita semua adalah sama.

Ya, kita bersaudara?
Betul, apapun agama kita, kita adalah saudara dan hal ini bagus sekali.

Anda mempunyai masukan tentang institusi kami?
Tidak, saya rasa saya tidak berada dalam chancily posisition yang berhak untuk itu. Di sini sudah bagus dan Anda punya grander yang hebat.

Tidak apa-apa, mungkin ada pendapat lain?
Tidak.

Anda akan kembali berkunjung ke sini?
Ya, saya ingin sekali, tapi saya harus meyakinkan dulu atasan saya bahwa kita harus kembali mengujungi tempat ini, suatu saat.

Jika anak Anda diskolahkan pada sistem pendidikan seperti ini bagaimana?
Saya punya anak laki-laki 17 tahun dan anak perempuan 13 tahun, saya rasa hal itu berbeda dengan kebiasaan di Amerika untuk mengirim anaknya di boarding school, saya rasa saya belum siap berpisah dengan anak saya, berpergian lama seperti ini pun saya sudah sangat merindukan mereka.

Tadi Anda berbincang dengan beberapa anak-anak (santri) di sini, bagaimana menurut Anda tentang mereka?
Mereka ramah-ramah dan berani, pasti hal yang sulit berpisah dengan orang tua mereka saat-saat pertama mereka di sini. Tapi saya salut, mereka jadi terbiasa.
(Sumber : Majalah Al-Zaytun – Edisi 45/2006 – halaman 40-41)

Berita Terkait :
- Wawancara dengan Richard W. Baker, Special Assistant to the President of East West Center
(ECW).
- Wawancara dengan Ms. Susan Kreifeis, Media Activities coordinator EWC.
- Wawancara dengan Tim Connolly, Internasional Editor the Dallas Morning News,
Dallas, Texas, Amerika Serikat.
- Wawancara dengan David, Pengamat Hal Ikhwal ke Islaman dan Editor Harian Detroit,
Michigan, Amerika Serikat.
- Wawancara dengan Mr. Larry Johnson Foreign Desk Editor Seattle Post Intelligencer.
- Wawancara dengan Wiliam J.Dobson Managing Editor, Foreign Policy Washington DC.
- Wawancara dengan David Hage, Editor Writer Minneapolis Star Tribune.
- Wawancara dengan Arif Suditomo, News Production Manager, RCTI Jakarta.
- Wawancara dengan Sunandar Ibn Nur, Executive Editor, Gontor Magazine, Indonesia.
- Wawancara Wartawan Amerika dengan Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home