Meningkatkan Pengertian Tentang Islam
Wawancara dengan Tim Connolly, Internasional Editor
The Dallas Morning News, Dalas, Texas, Amerika Serikat.
Mengapa pilihan Anda Al-Zaytun?
Saya percaya dengan informasi orang yang telah berkujung ke Al-Zaytun dan menyarankan kami untuk mengunjugi Al-Zaytun karena Al-Zaytun merupakan sekolah yang tidak biasa bangunannya megah, lahannya luas dan modern. Bagi kami Al-Zaytun ini juga tidak terlalu jauh dari Jakarta inilah alasan kami memilih kunjungan ke Al-Zaytun.
Bisa diceritakan tentang rencana Seminar International for Senior Journalis?
Oh ya bisa. Seminar itu mempunyai dua bagian. Bagian pertama adalah sekelompok jurnalis Asia mengadakan perjalanan ke Amerika dan bagian kedua adalah para jurnalis Amerika mengadakan perjalanan ke Asia kemudian kami bertemu di tengah-tengah ketika para jurnalis Asia menyelesaikan perjalanan mereka ke Amerika dan sebelum para jurnalis Amerika pergi ke Asia, kami bertemu di Hawai dan saling kenal dan berbicara. Mereka memberitahu kami tentang orang-orang di negera mereka termasuk Indonesia dan Malaysia , Singapura dan India yang tidak percaya dengan negara Amerika dan mempunyai kecurigaan, bahwa kami akan memberantas dengan motif mengadakan perang dan teror, mereka akan menjelaskan bagaimana perasaan rakyat mereka terhadap Amerika. Kami membicarakan bagaimana negara kami tidak begitu paham tentang Islam dan persepsi dan kelakuan yang dipengaruhi oleh berberapa teroris pada kejadian 11 September 2001 yang dilakukan oleh orang –orang yang katanya mengatas-namakan Islam. Jadi, terdapat rasa ketidak-percayaan di USA dan ketakutan akan Islam. Tujuan kami dalam perjalanan ini adalah untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik tentang Islam dan negara-negara dimana Islam merupakan agama yang penting.
Apa yang bisa diambil dari kunjungan ke Al-Zaytun?
Kunjungan ke Al-Zaytun sangat membantu kami, karena hal ini menunjukkan kepada kami beberapa hal dan bagaimana sekolah muslim merupakan suatu misi pendidikan. Dan Al-Zaytun merupakan tempat yang mempunyai pendekatan modern dan itu mendorong para pelajar untuk mengikuti hal-hal yang menarik seperti musik, seni, olahraga, sebaik mereka mempelajari Fisika, Kimia, bahasa Inggris dan bahasa lain, dan pelajaran-pelajaran tentang agama yang penting bagi kita semua. Tapi saya pikir penting juga untuk memasukkan banyak pelajaran muatan lokal di dalam kurikulum. Itulah yang saya banggakan dari Al-Zaytun.
Apa pandangan Anda tentang Islam setelah berkunjungan ke Al-Zaytun?
Saya pikir perjalanan ini membuka wawasan baru bagi kami dan membantu kami untuk meningkatkan pengertian pemahaman tentang Islam dan kami semakin mengerti bahwa orang-orang Al-Zaytun sama seperti kami di Amerika dan kami mencoba mempelajari untuk meningkatkan pengertian dan saling mengerti. Dan saya pikir itu merupakan kunci menghilangkan rasa curiga dan ketidak-percayaan.
Menurut Anda, seharusnya memposisikannya seperti apa jurnalis itu ketika mengangkat suatu masalah di masyarakat?
Kita tidak selalu bisa menyelesaikan masalah. Apa yang bisa para jurnalis lakukan adalah meberikan pengertian kepada orang-orang tentang suatu masalah. Dengan cara seperti itu. Hanya dengan memberikan kuasa kepada orang-orang dengan pengertian yang lebih baik akan situasi ini. Saya pikir hal ini akan membantu orang-orang untuk meraih penyelesaian.
Bagaimana semestinya peranan jurnalisme dalam mengangkat suatu masalah dalam masyarakat?
Pertama-tama peranan jurnalisme adalah melihat tempat-tempat yang berbeda dan pelajari tentang situasi. Itu adalah langkah pertama karena kita semua mempunyai batasan pengertian dan kita bisa mengetahui tentang banyak tempat dan segala hal. Itu penting untuk mendidik kita sendiri, jadi kita bisa memulai membantu orang lain yang membaca surat kabar dan mendengar berita dan membantu mereka untuk mengerti situasi tempat yang jauh.
Bagaimana peranan EWC untuk menyatukan berbagai bangsa di dunia ini melalui jurnalisme?
East West Center adalah organisasi yang bertujuan menyatukan perubahan. Sudah lama menjalankan hal seperti ini secara spesifik untuk meningkatkan pengertian di antara negara0negara di daerah Asia Pasifik. Beberapa dari rombongan kami berkata bahwa suatu hal yang disayangkan karena kita tidak mempunyai jenis organisasi yang sama di USA yang menyelesaikan masalah-masalah di Timur Tengah, padahal begitu banyaknya masalah di sana East West Center benar membantu untuk meningkatkan pengertian. Jadi, benar suatu peran penting bagi media untuk mencoba memberikan informasi kepada masyarakat dengan lebih baik.
Bagaimana peranan jurnalisme dalam kehidupan pluralisme sekarang?
Saya pikir jurnalisme mempunyai peranan penting dalam kehidupan pluralisme karena kehidupan pluralisme adalah salah satu dari banyak perbedaan partai dan pandangan menyangkut jurnalisme yang merupakan sarana bagi partai dan masyarakat yang berbeda untuk bertukar pikiran dan saling kenal. Dengan cara itulah kita menyelesaikan perbedaan yang bisa menyebabkan persoalan.
Menurut Anda, sebenarnya seperti apa jurnalisme yang objektif itu?
Saya pikir tujuan jurnalisme yang objektif itu adalah tidak membiarkan pendapatan pribadi kita merubah apa yang kita bicarakan. Kita semua mempunyai perasaan tentang masalah di kemudian hari tapi kita sebagai jurnalis mencoba untuk tidak membiarkan opini kita mengubah apa yang kita jelaskan kepada masyarakat.
Seberapa besar peranan jurnalis dalam menciptakan perdamaian dunia?
Peranan jurnalis sangat penting, jurnalis bisa menciptakan perdamaian dunia karena damai bisa ditegakkan dengan memahami apa yang terjadi. Sehingga mereka bisa meraih suatu keputusan yang bijak dan tahu apa yang harus dilakukan.
Dalam pidatonya Syaykh Al-Zaytun mengatakan bahwa kedatangan para jurnalis dari Amerika ini adalah sebuah persahabatan dalam kemanusiaan. Apa pendapat Anda?
Saya pikir ketika kita mengetahui bahwa kita merupakan bagian dari kemanusian adalah kunci untuk saling mengenal dan menyelesaikan masalah tentang tentang batasan-batasan nasional atau perbedaan agama, ras yang berbeda. Karena kita merupakan bagian dari kemanusiaan dan kita mempunyai hal yang sama daripada perbedaan-perbedaan yang memisahkan kita.
Apa pendapat Anda tentang moto Univesitas Al-Zaytun bahwa ajaran Ilahi untuk semua?
Hal mengingatkan kita semua bahwa ajaran Ilahi sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Pendapat Anda tentang program pendidikan yang dilaksanakan di Al-Zaytun?
Bagi saya hal ini terlihat sangat kaya dan berkurikulum. Hal lain bahwa saya pikir sangat menarik dan sekolah yang komprehensif. Saya pikir penting bagi anak-anak untuk belajar dalam lingkungan yang baik. Begitu juga dengan para mahasiswanya. Jadi, saya sangat tertarik dengan program Al-Zaytun.
Apa yang akan Anda lakukan setelah kunjungan ini?
Kami akan berdiskusi tentang hasil temuan-temuan yang kami dapat dari Indonesia dan kami akan bicarakan peranan agama di masyarakat. Aoa yang kami temukan adalah banyak suara yang bicara tentang masalah di Indonesia sekarang yang merupakan kontroversi pornografi bagi organisasi Islam di Jakarta. Banyak hal yang akan kami diskusikan. Dan saya akan coba menulis untuk media yang ada di Amerika.
Komentar Anda tentang Indonesia?
Apa yang saya suka tentang Indonesia adalah penduduknya ramah, baik, lembut, meskipun saya tidak paham akan bahasa mereka, namun kami merasa akrab seperti di negara sendiri.
Apa pandangan Anda terhadap pelajaran jurnalistik di Al-Zaytun?
Ide pengajaran jurnalistik yang di tingkat menengah, sungguh merupakan ide yang cemerlang. Jurnalistik adalah mempelajari sesuatu dan kemudian memberitahukan kepada khalayak ramai. Saya pikir hal tersebut merupakan langkah maju. Menandakan bahwa penghuni Al-Zaytun orang yang paham globalisasi dan mempunyai pandangan terbuka tentang dunia.
Kesan Anda tentang Al-Zaytun?
Saya terteraik Al-Zaytun. Kami semua tertarik kemegahan gedung-gedungnya dan besar kampusnya. Sekolah yang baru dibangun pada 1999 perkembangannya sudah secepat ini. Dan sangat menyenangkan melihat sekolah yang memadukan segala aktivitas ekonomi sperti pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan, water treatment dengan teknologi yang cukup mumpuni. Simpulnya saya sangat terkesan.
(Sumber : Majalah Al-Zaytun – Edisi 45/2006 – halaman 36-38)
Berita Terkait :
- Wawancara dengan Richard W. Baker, Special Assistant to the President of East West Center (ECW).
- Wawancara dengan Ms. Susan Kreifeis, Media Activities coordinator EWC.
- Wawancara dengan Tim Connolly, Internasional Editor the Dallas Morning News, Dallas, Texas, Amerika Serikat.
- Wawancara dengan David, Pengamat Hal Ikhwal ke Islaman dan Editor Harian Detroit, Michigan, Amerika Serikat.
- Wawancara dengan Mr. Larry Johnson Foreign Desk Editor Seattle Post Intelligencer.
- Wawancara dengan Wiliam J.Dobson Managing Editor, Foreign Policy Washington DC.
- Wawancara dengan David Hage, Editor Writer Minneapolis Star Tribune.
- Wawancara dengan Arif Suditomo, News Production Manager, RCTI Jakarta.
- Wawancara dengan Sunandar Ibn Nur, Executive Editor, Gontor Magazine, Indonesia.
- Wawancara Wartawan Amerika dengan Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home