Tuesday, May 01, 2007

Ingin Menulis Tentang Al-Zaytun dan Visinya

Wawancara dengan Ms. Susan Kreifeis,
Media Activities coordinator ECW.


Apa yang melatar belakangi kunjungan Anda ke Al-Zaytun?
Kunjungan kami ini sebetulnya merupakan rangkaian dari beberapa kunjungan yang kami telah lakukan di Indonesia. Ini semua kami lakukan dengan tujuan untuk dapat menciptakan hubungan baik atau persahabatan antara masyarakat Barat dan Timur sehingga tidak terjadi kesalah-pahaman.

Kami mendengar bahwa para jurnalis/wartawan dari EWC telah mengunjungi banyak tempat seperti tempat-tempat ibadah, museum, institusi pendidikan dan yang lainnya. Apa sebenarnya tujuan utama dari kujungan tersebut?
Seperti apa yang telah saya sampaikan tadi bahwa kunjungan-kunjungan tersebut dilakukan berlatar belakang yang sama dengan kunjungan kami ke Al-Zaytun. Bahwasanya banyak orang dari berbagai negara menafsirkan lain terhadap Barat maupun USA, demikian juga orang menafsirkan lain terhadap masyarakat Asia atau Timur, sehingga terjadi kesalah-pahaman yang menimbulkan konflik seperti yang tersebar di berbagai media massa atau cetak. Jadi tujuan kami adalah agar penafsiran yang salah dari kedua belahan dunia yaitu Barat dan Timur maupun penafsiran yang salah terhadap keduanya ini mendapatkan pencerahan. Sehingga orang mampu melihat secara obyektif dan fair. Dan juga kami datang untuk menjalin hubungan baik atau persahabatan dan lebih tepatnya adalah menjembatani Barat dan Timur sehingga terciptalah perdamaian dunia seperti yang sedang dilaksanakan oleh pesantren Al-Zaytun.

Sampai detik ini kami lihat jurnalistik di TV hampir seluruh fungsinya adalah untuk infotainment, sejauh mana jurnalistik berperan dalam pendidikan?
Jurnalistik berperan cukup besar dalam pendidikan, karena informasi yang akurat yang diberikan merupakan pencerahan yang mampu membuka wawasan pendidikan dan transfer ilmu atau informasi dapat disumbangkan melalui jurnalistik sehingga diakui atau tidak jurnalistik berperan cukup besar dalam pendidikan.

Al-Zaytun telah memulakan pelajaran jurnalistik semenjak SMP, bagaimana pendapat Anda?
Saya rasa itu baik sekali, sangat baik sekali karena kemahiran menulis sejak dini mampu menunjang pengembangan keilmuannya. Di USA ada suatu sekolah yang sejak dini namun difokuskan pelajarannya hanya pada jurnalistik. Namun di sisi lain. Semua ilmu dipelajari termasuk jurnalistik. “Escellent“

Bagaimana pendapat Anda menanggapi motto Al-Zaytun (Pusat pendidikan dan pengembangan budaya toleransi serta pengem-bangan budaya perdamaian) ?
Motto ini benar-benar bagus, saya sangat setuju, sehingga kalau kita semua bermotto seperti ini, saya yakin dunia akan damai. Dan ini bisa saya rasakan ketika saya pergi ke masjid tadi dan bertemu dengan anak-anak, mereka sangat ramah dan menghormati kepada kami walau mereka tahu kami bukan seagama. Mereka terlihat gembira di masjid menikmati hafalan kita suci, walaupun mereka jauh dari negeri asal mereka. Berbagai suku bangsa berkumpul di sini dan rukun dan damai dengan menjunjung tinggi toleransi.

Apa pesan dan kesan Anda setelah mengunjungi seluruh tempat yang ada di Al-Zaytun?
Saya benar-benar takjub, nun jauh dari kota namun nampak seperti kota bahkan lebih teratur dan bersih. Gedung-gedung megah, kultur jaringan, peternakan, workshop, baching plant dan yang lainnya merupakan karya besar. Ini semua bagaimanapun juga sulit dipercaya jika tidak menyaksikan sendiri. Inilah yang membuat semua orang selalu bertanya tentang pendanaan, walaupun Al-Zaytun punya berbagai baidang bisnis namun ini semua semua juga memerlukan biaya yang benar-benar sangat besar. Saya berharap kai bisa menulis artikel tentang pesantren Al-Zaytun dengan segala visi dan misinya yang benar-benar akan menggerakkkan umat manusia untuk hidup dalam toleransi dan damai.
(Sumber : Majalah Al-Zaytun – Edisi 45/2006 – halaman 35-36)

Berita Terkait :
  • Wawancara dengan Richard W. Baker, Special Assistant to the President of East West Center (ECW).
  • Wawancara dengan Ms. Susan Kreifeis, Media Activities coordinator EWC.
  • Wawancara dengan Tim Connolly, Internasional Editor the Dallas Morning News, Dallas, Texas, Amerika Serikat.
  • Wawancara dengan David, Pengamat Hal Ikhwal ke Islaman dan Editor Harian Detroit, Michigan, Amerika Serikat.
  • Wawancara dengan Mr. Larry Johnson Foreign Desk Editor Seattle Post Intelligencer.
  • Wawancara dengan Wiliam J.Dobson Managing Editor, Foreign Policy Washington DC.
  • Wawancara dengan David Hage, Editor Writer Minneapolis Star Tribune.
  • Wawancara dengan Arif Suditomo, News Production Manager, RCTI Jakarta.
  • Wawancara dengan Sunandar Ibn Nur, Executive Editor, Gontor Magazine, Indonesia.
  • Wawancara Wartawan Amerika dengan Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home