Friday, May 11, 2007

Dr. Murat Muhamed Ramadanovic Duta Besar Bosnia Herzegovina

Ketika pemerintah menunjuk saya Sebagai duta besar, yang pertama saya pilih adalah Jakarta, Indonesia. Dan saya sangat puas bisa hadir di Al-Zaytun, karena di sini sangat enak dan sangat bersahabat. Sebagai duta besar target perta¬ma saya adalah menjalin hubungan baik antara Bosnia dan Indonesia.
Keduanya mempunyai kesamaan multikultur dalam kehidupan, mayoritas penduduknya sama-sama muslim. Kami ingin terjalin kerjasama di bidang pendidikan dengan Al-Zaytun ini. Saya kira Syaykh AI-Zaytun mau menerima murid-murid kami untuk belajar di sini. Indonesia adalah negara Islam terbesar, catatan saya tentang rakyat Indo¬nesia adalah sangat exelent dan saya berharap Allah memberkati saudara-saudara sekalian dan menunjuki jalan yang lurus. Berikut wawancara Tim Al-Zaytun dengan Dr.Murat Muhamed Ramadanovic, Dubes Bosnia Herzegovina.

Sudah berapa lama Mr Murat bertugas di Indonesia?
Saya tinggal di Indonesia baru enam bulan bersama istri dan kedua putra saya. Indonesia adalah negara yang indah dan para penduduknya ramah. Sebagai duta besar, saya mulai berusaha bagaimana menjalin hubungan yang saling menghargai dengan pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Bagaimana ceritanya Mr Murat bisa tugas di Indonesia?
Bermula ketika ditawari oleh Presiden kami untuk menjadi duta negara, maka saya memilih Indonesia, karena Indonesia adalah negara yang mayori¬tas penduduknya muslim, saya sangat senang menjadi duta besa.

Kerjasama apa yang bisa dijalin antara Bosnia dan Indonesia, khususnya AI-Zayun?
Saya sangat setuju diadakannya kerjasama antara kedua negara terutama dengan institusi pendidikan seperti Universitas Al-Zaytun dengan universitas di Bosnia. Saya akan membuat program tentang pertukaran pelajar antar kedua negara yang sama–sama mayoritas penduduknya muslim. Hal ini sa¬ngat sesuai karena adanya kesempatan yang besar untuk saling tukar pengalaman, dan apapun demi kemajuan dunia Islam nantinya. Di Bosnia banyak institusi pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam begitu pula dengan di Indonesia. Bosnia terletak di Eropa Tenggara, namun mempu¬nyai penduduk mayoritas muslim, dan di sana pun diadakan perayaan hari-hari besar ke Islam-an, seperti Idul Fitri, Idul Adha dan Tahun Baru Hijriah, seperti di Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka pada tahun 1995, dan memisahkan diri adanya kerjasama pertukaran pelajar sangat bagus efeknya untuk kedua negara, walaupun Bosnia hanya berpenduduk empat juta orang, dan muslimnya satu juta orang. Semua itu memungkinkan untuk bertukar, pengalaman tentang pendidikan, khususnya pendidikan Islam dan upaya itu paling bagus bila bisa diselenggarakan bersama-sama.
Selain itu kerjasama di bidang apa lagi?
Dalam kesempatan yang akan datang kami berjanji akan memberikan segala informasi tentang Bosnia ke Al¬Zaytun dan juga sebaliknya is mem¬butuhkan informasi lebih detail tentang Al-Zaytun, dengan mengirim compac disk (CD), Pamflet, brosur-brosur tentang kedua belch pihak dengan terus melakukan komunikasi baik dengan pesawat telepon maupun surat-menyurat. Kami sangat puas dapat berkunjung ke Al-Zaytun, juga bangga dan memberikan dukungan yang setinggi-tingginya untuk kemajuan institusi pendidikan terbesar di asia tenggara ini, karena pada clasarnya Indonesia me¬miliki potensi yang hebat dan sangat bagus demi mencapai masa depan yang lebih baik karena bangsa Indonesia memiliki pemimpin yang bagus seperti pimpinan di sini.
(Sumber : Majalah Al-Zaytun – 44/2006)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home