Friday, May 11, 2007

HE Mr. Syed Mustafa Anwer Husain, Duta Besar Pakistan

Pakistan adalah negara Islam ter besar setelah Indonesia. Dua negara yang dicintai Tuhan karena Para Founding kita Soekarno dan Muhammad Ali Jinah telah membebaskannya dari segala bentuk penjajahan. Saya sangat bahagia dan senang melihat persaudaraan kedua negara ini sangat baik. Saya tinggal di Indonesia 20 tahun yang lalu semenjak sekolah di Bandung di SESKOAD. Sekarang saya datang ke Indonesia setelah 30 tahun. Dan saya melihat perubahan yang sangat banyak di negara ini, saya mendapatkan semua teman saya dan do'a saya, semga Al-Zaytun ini menja¬di tempat tinggal yang besar dan semakin besar.
Berikut ini wawancara Tim Al-Zaytun dengan Syed Mustafa, Duta Besar Pakistan

Mohon maaf sebelumnya, saya mengganggu sebentar. Senang bertemu dengan Anda. Kami dari majalah Al-Zaytun ingin berbincang-bincang sebentar dengan Bapak Syed Mustafa.
Silahkan

Apakah Anda pernah mendengar Al-Zaytun sebelum datang ke sini?
Saya mendengar tentang Al-Zaytun pada waktu undangan makan malam kemerdekaan Libya dan Syaykh AS. Panji Gumilang sendiri yang mengenalkannya.

Bagaimana kesan Anda tentang Al-Zaytun, setelah menyaksikan sendiri?
Saya sangat terkesan sekali, Al-Zaytun sangat lugs dengan sarana dan prasarana yang lengkap seperti adanya pertanian, perikanan dan peternakan.

Bagaimana pendapat Anda tentang penggalangan dana yang dilaksanakan oleh Syaykh AS Panji Gumilang di Masjid Rahmatan Lil Alamin tali?
It' ok for me. Banyak sekolah-sekolah di Pakistan melaksanakan hal yang sama untuk mendapatkan dana karena dengan demikian akan meri¬ngankan biaya pendidikan siswa.
Peringatan Muharram dan penggalangan dana semacam ini selalu diadakan setiap tahun di Al-Zaytun. Apakah Bapak ada rencana untuk menghadiri peringatan ini tahun depan?
Saya tidak tahu, karena masa tugas saya sudah habis tanggal 28 Februari nanti, dan saya butuh waktu 10 hari untuk beres-beres dan berangkat ke Pakistan, dan saya sudah tua. Tahukah Anda berapa usia saya sekarang? Coba tebak berapa usia saya?

Setelah mengetahui Al-Zaytun, kerjasama apakah yang kira kira akan Anda tawarkan?
Kita bisa bekerjasama dalam bidang percetakan (seperti majalah, Surat kabar), perdagangan, teknologi dan dalam bidang apa saja kami punya.

AI-Zaytun adalah salah satu Universitas yang bertaraf Internasional. Sebagai Duta Besar Pakistan, kira-kira berapa mahasiswa yang akan Anda kirim dari Pakistan ke Al-Zaytun?
Pertama-tama saya harus menyebarkan brosur, majalah ataupun VCD Al-Zaytun kepada mereka sehingga mereka tabu persis kualitas, sarana dan prasarananya bahwa Al-Zaytun Universitas yang diakui Internasional.

Apakah Anda yakin mereka akan percaya, bahwa di negara berkembang ini ada sebuah Universitas yang bertaraf internasional yang bisa membawa mereka menuju kesuksesan?
Kenapa tidak, untuk menjadi sukses kita tidak harus pergi ke negara¬negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman atau yang lainnya, akan tetapi di negara Indonesiapun kita bisa men¬jadi sukses. Contohnya saya sendiri 27 tahun yang lalu saya datang ke Indonesia untuk belajar di sini.

Di Al-Zaytun kita memiliki motto "One pipe Eduction System" yaitu pendidikan yang dimulai dari sekolah dasar sampai dengan pendidikan yang paling tinggi kita laksanakan di Al-Zaytun ini. Apakah ada pendidikan semacam ini di negara Anda?
Tidak ada.

Bukan tidak ada, mungkin belum ada?
Saya tidak yakin ada, karena saya rasa pendidikan semacam ini akan sa¬ngat susah untuk memenejnya. Di negara Pakistan sekolah tingkat tinggi atau Universitas hanya memiliki siswa kurang lebih 600 siswa. (Sumber : Majalah Al-Zaytun – Edisi-44/2006)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home